Sabtu, 04 Agustus 2012

KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) DARUS SHOBIY

MEMBANGUN KEDENGATAN EMOSIONAL DENGAN SANTRI Mungkin Para Guru ataupun Ustadz-ustadzah pernah bertanya-tanya, Bagaimana si mengkaitkan emosi siswa/santri dengan guru/ustadz-ustadzah agar santri bisa belajar engan baik dan mendengarkan dan mematuhi apa yang kita sampaikan? Setelah sapaan salam "Assalamu'alaikum wr. wb. dan sapaan bagaimana kabarnya anak-anak?" pada pembelajaran hari pertama tahun pelajaran, masuki dunia siswa dengan perkenalan yang bergairah dan penuh rasa empati, apalagi ditingkatan Taman Kanak-kanak/Taman Pendidikan al-Qur'an untuk anak Dasar/pemula. Selain nama siswa dan guru, hobi, lagu favorit anak, kegemaran anak, dirumah tinggal dengan siapa saja, bahkan sampai grup band favorit sampai buku-buku favorit pun dapat diapresiasikan dan ditanyakan sebagai langkah awal guru mengenal lebih jauh tentang santri/siswa yang akan kita ajarkan.
Pada kesempatan ini segenap jiwa dan raga guru sedapat mungkin harus dapat memposisikan dirinya sebagai seorang teman bagi siswa/santri. Pada proses pembelajaran sehari-hari, masuki dunia siswa/santri dengan mencoba membuka kegiatan pembelajaran dengan mengaitkan materi pembelajaran, yang sudah ataupun yang akan dikaji, dengan pengalaman dan kehidupannya (contextual learning). Hal demikian perlu dilakukan agar antara guru dan siswa pada setiap tatap muka senantiasa terbentuk ikatan emosi. Perlu kita sadari bahwa ketika proses pembelajaran berlangsung seluruh aspek kejiwaan siswa dan guru akan terlibat. Bukan hanya kontak fisik dan pikiran, perasaan, pengalaman, bahasa tubuh, dan emosipun akan terlibat. Hal ini menunjukkan bahwa pada setiap pembelajaran, prosesnya tidak sesederhana yang kita bayangkan selama ini. Wajar saja bila pada awal pembelajaran seorang guru memasuki ruang belajar dengan wajah yang merengut atau suram, proses pembelajaran dapat diperkirakan berlangsung dalam suasana yang menegangkan dan melelahkan. Siswa tidak akan berani bertanya apalagi mengemukakan suatu pendapat yang berbeda dengan sang guru. Suasana demokrasi akan lenyap. Selama pembelajaran berlangsung jiwa siswa berada dalam ketidaknyamanan. Pembelajaran tidak menghasilkan apa-apa bagi siswa. Sebaliknya, ketika seorang guru memasuki ruang belajar dengan wajah ceria dan menampilkan seuntai senyuman, suasana pembelajaran pun akan berbeda seratus delapan puluh derajat dibanding dengan suasana pertama. Oleh guru yang kedua, rasa senang belajar akan tumbuh dalam diri siswa. Kedekatan guru dengan siswa mulai terbangun dan kaitan emosi terjalin. Setelah kaitan emosi terjalin, saatnya seorang guru mulai membawa siswa ke dunia guru. Apapun materi yang disajikan (konsep, teori, topik, rumus, kosakata, dan lainnya) dan dieksplorasi lebih mudah dipahami siswa. Otomatis pembelajaran melibatkan seluruh aspek kejiwaan siswa dan guru. Bila ini terjadi semua materi yang dipelajari akan dirasakan kebermaknaannya oleh siswa. Guru akan semakin berkembang wawasan dan pengalamannya melalui proses tersebut. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) DARUS SHOBIY Salah satu Aktivitas TPQ Darus Shobiy selain kegiatan-kegiatan Eksternal adalah kegiatan yang paling penting dalam Proses Pembelajaran dikelas adalah Proses Kegiatan Belajar Mengajar atau yang dikenal dengan Pengelolaan Kelas. Sistem Pengelolaan Kelas yang selama ini dilaksanakan oleh TPQ Darus Shobiy adalah menggunakan sistem Klasikal Penuh, sistem baca simak, Sistem Klasikal Privat dengan menggunakan metode-metode yang bervariasi dan menarik, seperti metode Bermain, Cerita dan Menyayi(BCM). Kegiatan semacam ini menjadi hal yang wajib dilakukan setiap seminggu sekali sebagai bentuk apresiasi Darus Shobiy yang tidak hanya mengajar saja tetapi juga membimbing dan mendidik santriwan-santriwatinya, dengan harapan agar kelak nantinya Gnerasi Darus Shobiy tidak hanya pintar mengaji saja, tetapi juga pintar akhlaknya(mempunyai akhlakul karimah) sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad SAW. Aktivitas-aktivitas pembinaan akhlakul karimah ini tidak hanya berwujud teori dan ceramah saja, tetapi juga harus diberikan dalam bentuk praktek, seperti Praktek Sholat, Praktek wudhu, melatih amal secara rutin, cerita-cerita berhikmah, dongeng-dongeng Islami dan yang lainnya. Kegiatan-kegiatan semacam ini menjadi agenda rutin “Darus Shobiy” dalam mengemban Amanah masyarakat agar menjadikan lembaga ini yang tidak hanya Unggul dalam ilmunya ataupun teorinya saja, tetapi juga unggul dalam hal akhlakul karimah santriwan-santriwati dan para alumninya. Semoga ilmu-ilmu yang diberikan oleh Ustadz-ustadzah selama ini menjadi bekal ilmu yang bermanfaat di dunia dan di akhirat sebagai amal jariyah para ustadz-ustadzahnya. Begitu pula semoga amal ibadah para pengurus, para komite, dewan asatidz yang selama ini diberikan baik dalam wujud tenaga, materi maupun ilmunya semoga mendapatkan ridho Allah dan balasan yang terbaik nantinya di akhirat. Aminn…. Teruslah berjuang wahai para ustadz-ustadzah-ku semua, jasa-jasamu akan kami kenang, kami ingat selalu dan tidak akan pernah kami lupakan. Jazakumullah ahsanal Jaza’. Amin….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar